“Sekarang kamu kerja dimana?”
“Sekarang kamu sibuk apa?”
Pertanyaan yang dilontarkan oleh teman yang sudah tidak lama berkomunikasi. Menanyakan kabar dan aktivitas masing-masing. Dengan spontan dengan bangga pun saya menjawab bahwa saya ibu rumah tangga.
Yap, sekarang saya merasa bangga menjadi ibu rumah tangga. Bisa membersamai anak, melihat perkembangannya setiap tahapan, dan menyiapkan kebutuhan keluarga dengan baik. Karena tidak jarang para ibu pekerja mendambakan ingin di rumah saja. Merasakan bahwa menjadi ibu rumah tangga itu lebih menyenangkan dan lebih santai.
Kenyataanya, mau menjadi ibu pekerja ataupun ibu di rumah memiliki peran sangat penting. Tidak yang lebih baik, masing-masing memiliki porsi dan tujuannya.
Namun, banyak stigma mengenai ibu rumah tangga yang kurang baik. Mulai ibu rumah tangga yang tidak produktif, tidak memiliki penghasilan, hanya bisa menghabiskan uang suami dan masih banyak lainnya. Hal tersebut membuat ibu rumah tangga merasa kurang percaya diri. Padahal peran menjadi ibu rumah tangga sama pentingnya seperti lainnya.
Awal Memutuskan Menjadi Ibu Rumah Tangga
Saya sendiri juga pernah mengalami rasa tidak percaya diri ketika pertama kali berstatus ibu rumah tangga. Karena awal adanya pandemi tahun 2020, saya mengalami pengurangan karyawan dari perusahaan tempat bekerja. Saat itu juga baru melahirkan anak pertama. Setelah berdiskusi dengan suami, saya memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan baru dan akan menetap di rumah. Karena memiliki bayi newborn cukup resiko tinggi, apabila harus keluar rumah.
Selain itu, suami memiliki pandangan bahwa rezeki itu sudah ada dijamin sama Allah. Tidak perlu khawatir merasa kekurangan karena sumber penghasilan hanya melalui suami. Memang sudah menjadi tugas suami yang mencari nafkah.
Ibu cukup di rumah, dengan menjamin kondisi di rumah nyaman untuk ditinggali dan merawat anak-anak dengan baik. Tapi tidak menutup kemungkinan, saya diberikan izin untuk tetap produktif selama di rumah. Masih banyak hal yang bisa dilakukan dengan hanya di rumah saja. Bisa mencari aktivitas yang bermanfaat untuk mengisi waktu me time, seperti ngeblog, mencoba jadi influencer, atau mencari pekerjaan online sebagai freelance.
Peran Ibu Rumah Tangga Bukan Hal yang Mudah
Peran menjadi ibu rumah tangga bukan hal yang mudah dilakukan. 1x24 jam melakukan pekerjaan domestik yang tidak ada habisnya, seperti menyapu, mengepel, nyuci baju, nyuci piring hingga membereskan barang yang berantakan. Belum lagi merawat anak, menyiapkan semua kebutuhan anak, dan mengajak bermain. Semua itu membutuhkan energi yang tidak sedikit.
Menjalani peran ibu rumah tangga sangat membutuhkan dukungan penuh dari keluarga terdekat. Agar ibu rumah tangga tidak cepat merasa bosan. Aktivitas yang dilakukan itu-itu saja dan tidak memiliki teman untuk berbagi cerita. Besar kemungkinan ibu rumah tangga mudah mengalami stress.
Alasan Ibu Rumah Tangga Merasa Bosan
Seharian bersama anak bayi dan balita yang tidak bisa diajak ngobrol bisa jadi alasan ibu merasa bosan. Atau seharian sibuk mengerjakan pekerjaan rumah jadi kelelahan, ibu juga bisa bosan dan stress. Ternyata ada beberapa alasan membuat ibu rumah tangga merasa bosan di rumah, antara lain :
1. Kurang Berinteraksi dengan Orang Lain
Walau setiap hari ada suami yang selalu mendukung, ada anak yang menemani atau bisa berinteraksi dengan tetangga sekitar hanya ngobrol basa-basi aja. Tapi tetap merasa ada yang kurang.
Hal itu karena berbeda dengan saat masih bekerja. Saat bekerja kita bisa ngobrol dengan santai, bercanda dengan teman kantor yang seusia, makan siang bersama dan banyak melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Beda halnya jika berinteraksi dengan tetangga yang memiliki belum tentu waktu luang untuk bercanda, anak-anak yang belum bisa diajak ngobrol. Hal itu bisa membuat seorang ibu cepat bosan.
2. Kelelahan
Banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari membuat tubuh ibu cepat kelelahan. Kalau sudah lelah, akan merasa malas ingin melakukan aktivitas lain. Jadinya, setelah melakukan kegiatan domestik lebih memilih rebahan. Tapi kelamaan akan merasa bosan.
3. Kegiatan yang Monoton
Setiap hari dihadapi dengan kegiatan yang monoton bahkan tidak ada habisnya. Ibu jadi merasa bosan untuk melakukannya. Biasanya saat bekerja dihadapi dengan aktivitas yang menantang, banyak target yang harus dicapai. Kini dihadapi dengan kegiatan mengurus rumah dan merawat anak. Kegiatan yang monoton juga menjadi alasan seorang ibu jadi merasa bosan.
4. Tidak Percaya Diri
Status ibu rumah tangga kadang membuat sebagian ibu merasa tidak percaya diri. Karena merasa tidak memiliki pencapaian, tidak menghasilkan maka merasa tidak produktif. Hal ini juga menyebabkan seorang ibu rumah tangga merasa bosan.
5. Tidak Memiliki Waktu Sendiri
Sibuknya kegiatan mengurus rumah dan merawat anggota keluarga. Membuat para ibu rumah tangga tidak memiliki waktu untuk sendiri. Seluruh waktunya diberikan untuk memenuhi kebutuhan para anggota keluarga agar tetap terjaga. Padahal, setiap orang membutuhkan waktu untuk merawat dirinya sendiri. Minimnya waktu luang untuk diri sendiri, rentan membuat ibu merasa bosan hingga stress. Setidaknya minimal bisa memiliki waktu luang untuk merawat diri sendiri dan istirahat.
Nah, hal mana yang menyebabkan kamu merasa bosan ketika menjadi ibu rumah tangga? Memang menjalankan peran menjadi ibu rumah tangga tidaklah mudah. Tapi bukan berarti menyerah dan meninggalkan kewajiban. Setidaknya bisa mengatur waktu dengan baik dan meluangkan waktu untuk diri sendiri. Agar terhindar dari rasa bosan hingga stress.