Idul Adha adalah momen yang ditunggu oleh orang muslim. Perayaan hari raya idul adha lebih dikenal dengan hari raya kurban. Banyak orang muslim berbondong-bondong untuk berkurban. Momen ini mengingatkan kita untuk lebih sering bersedekah. Betapa besarnya nilai pahala yang akan didapatkan.
Tahun 2024, saya dan keluarga turut merayakan Idul adha. Seperti tahun sebelumnya, saya merayakan Idul Adha di tanah rantau. Ini adalah lebaran Idul Adha yang ke-3 di Batam. Artinya kami Idul Adha tidak bersama keluarga besar. Tapi bukan berarti kami tidak bisa merayakannya kok. Sejak merasakan Idul Adha pertama di Batam banyak adat dan kebiasaan yang saya pelajari. Faktanya, setiap daerah memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda.
Silaturahmi dengan Tetangga Sekitar
Salah satu tradisi atau kebiasaan di Batam yaitu setelah shalat Idul Adha berkunjung atau silaturahmi dengan tetangga sekitar dan kerabat terdekat. Selayaknya hari raya Idul Fitri, disini juga silaturahmi untuk maaf-maafan.
Masyarakat sini juga setiap rumah-rumah dilengkapi dengan hidangan lebaran. Berupa lontong, sayur ketupat, opor dan kue khas lebaran lainnya. Pokoknya makanan lengkap selayaknya lebaran Idul Fitri. Jadi setiap datang ke rumah pasti dihidangkan makanan khas lebaran.
Saya biasanya hanya mengunjungi tetangga kanan kiri rumah kontrakan saja. Maklum saya tidak terlalu mengenal dengan tetangga karena pendatang baru. Dimana sebelumnya saya juga tinggal di rumah kontrakan yang berbeda.
Menyaksikan Pemotongan Hewan Kurban
Setelah bersilaturahmi dengan tetangga sekitar, saya seperti biasa diajak oleh suami untuk menyaksikan pemotongan hewan kurban di Masjid. Kami mengunjungi masjid yang dimana ada hewan kurban yang disubangkan dari kantor suami.
Jarak masjid tidak terlalu jauh dari kantor suami. Disana kami menyaksikan dan sambil mengajarkan kepada anak-anak mengenai kurban. Walaupun masih usia balita tidak ada salahnya memperkenalkan sejak dini. Kami memilih menunjukan dengan jarak aman untuk anak. Tidak memperlihatkan secara langsung prosesnya, cukup melihat dari kejauhan.
Makna Hari Raya Kurban
Merayakan Idul Adha atau hari raya kurban bukan hanyalah perayaan agama biasa. Namun, banyak sekali makna yang terkandung di momen ini. Ada juga dampak positif yang akan dirasakan.
Berkurban bukan hanyalah proses penyembelihan hewan kurban. Kurban bisa menjadi lambang untuk menyembelih sifat egois seorang manusia. Karena kita disadarkan bahwa sebagai manusia hidup tidak akan kekal dan abadi. Semua yang kita miliki hanyalah titipan yang didatangkan oleh Allah SWT. Dimana kemudian akan kembali lagi kepada-Nya.
Jadi tidak sepatutnya sebagai manusia sifat sombong dan egois dengan apa yang dimiliki saat ini. Semuanya didatangkan dari Allah, kemudian akan dikembalikan juga kepada Allah.
Pada sisi sosial dan ekonomi, berkurban juga memiliki makna spesial dan mendatangkan manfaat. Secara ekonomi, hari raya kurban mendatangkan rezeki kepada peternak hewan kurban. Banyak orang yang mau membeli hewan kurban.
Secara sosial, kegiatan hari raya kurban sudah mendatangkan banyak aktivitas yang perlu dilakukan bersama. Dimulai dari sholat Ied berjamaah di Masjid bertemu dengan warga sekitar. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyembelihan kurban yang dilakukan secara bergotong-royong. Terakhir, pembagian daging kurban kepada warga sekitar dan orang-orang yang membutuhkan sesuai dengan syariat islam.
Setiap kegiatan itu, membutuhkan interaksi antara sesama. Secara tidak langsung mendatangkan manfaat bagi orang yang ikut serta dalam kegiatannya. Setiap jiwa ini pasti memiliki kemanusiaan antara sesama untuk menebar kebaikan.
Waktunya Makan Daging
Saat merayakan hari raya Idul Adha akan mendatangkan kebahagiaan untuk setiap orang. Karena banyak orang bisa menikmati masakan olahan daging dari pemberian yang berkurban.
Tidak sedikit banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kesulitan untuk membeli daging, khususnya daging sapi maupun kambing. Harganya yang mahal di pasar membuat orang untuk berpikir dua kali untuk membelinya. Atau memilih alternatif makanan lain untuk dinikmati setiap hari.
Oleh karena itu, untuk sebagian orang mendapatkan daging kurban menjadi hal yang sangat berharga. Beberapa kali pun, saya menemukan beberapa berita warga yang tidak mendapatkan daging kurban karena banyaknya jumlah warga dan daging kurban tidak sebanding. Ataupun berita tentang keramaian dan kesulitannya dalam proses pembagian daging di beberapa masjid karena banyaknya penerima daging kurban yang berdesak-desakan.
Meskipun begitu, semoga kita semua tetap bisa menjaga dengan baik setiap kegiatan di hari raya Idul Adha. Agar setiap momen bisa mendatangkan keberkahan untuk kita semua.
Senangnya Makan Daging Kambing
Saya dan keluarga juga senang dan menikmati setiap momen di hari raya Idul Adha. Meski berstatus perantauan bukan berarti tidak bisa euforia yang sama. Salah satunya menikmati hidangan makanan daging kambing.
Saya ini pemakan segalanya, tidak memilih makanan termasuk daging-dagingan. Daging ayam, sapi, bebek, atau kambing saya suka semuanya. Saya juga suka mencoba eksperimen masak sendiri menu makanan yang belum pernah dibikin sebelumnya. Dengan modal video tutorial resep YouTube, lumayan untuk di coba.
Nah, momen Idul Adha ini merupakan waktunya makan daging kambing sepuasnya. Entah kenapa selama di Batam, saya merasakan makan daging kambing hanya di momen seperti ini. Sejujurnya, saya belum pernah menemukan penjual daging kambing. Atau mungkin saya saja yang tidak tau tempatnya. Hehe
Kalau dapat daging kambing, rasanya sangat senang sekali. Tapi kalau dapat daging sapi pun tidak apa-apa, saya tetap bersyukur karena semua itu rezeki baik.
Alhamdulillah kali ini saya mendapatkan daging kambing dari masjid di komplek perumahan. Saya pun langsung meminta suami untuk mengolah daging kambing untuk dibikin sate. Kita harus bekerja sama untuk masak sate. Hehe. Saya bagian menyiapkan bumbu, sedangkan suami yang menyiapkan tempat bakaran dan membakar satenya.
Hayo, Siapa yang disini sudah menyiapkan untuk bakar-bakar daging kurban? Sharing yuk bagaimana momen kebahagian kalian di hari raya Idul Adha.