mOaB8SxtB0X1FfqkEcWCngeyJrUW9rkTfz5H9ziF

Self Awareness - Tantangan Zona 1 Hari ke 1 #BundaSayang

Konten [Tampil]
Assalamualaikum
Saat ini saya lagi ikut perkuliahan di komunitas Ibu Prosfesional. Nama perkuliahannya adalah Bunda Sayang. 
Di kelas Bunda Sayang ini akan belajar banyak hal mengenai persiapan dalama mendidik anak. Kurang lebih perkuliahan akan berlangsung selama 10bulan. Saya berharap bisa mengikuti perkuliahan dengan lancar dan bisa mengerjakan tugas-tugas dengan tepat waktu. 

Di kelas Bunda Sayang, saya belajar di sebuah kelas Pantai Bentang Petualang. Dalam pantai akan banyak acara dan tantangan didalamnya. Saat ini saya berada di Zona 1 yaitu Self Awareness. 
Sebelum menjadi ibu yang akan menjadi ibu bahagia dalam mendidik dan mengarungi kehidupan bersama suami dan anak. Sebagai ibu perlu self awareness terlebih dahulu. Self awareness di artikan sebagai kesadaran diri dalam pengasuhan anak. Pengasuhan anak adalah perjalanan yang panjang, sehingga kita butuh mempersiapkan diri. 

Tantangan Zona 1

Tantangan zona 1 akan berjalan selama 14 hari berturut-turut. Tantangan dimulai dari tanggal 15 Maret 2023. Setiap harinya akan ada tugas diberikan untuk dikerjakan. Tugas yang diberikan di share melalui group Facebook. 


Kali ini saya mau mengerjakan Tantangan Zona 1 pada Hari ke 1, yaitu menceritakan sesuai kondisi saat ini. Sesuai dengan parameter yang sudah disediakan. Parameter ini adalah diri kita sendiri untuk berproses melatih kesadaran diri. 

Panduan mengerjakan tugas tantangan


Sebelum mengerjakan tantangan pada zona 1, di kelas terdapat panduan untuk tantangan zona 1. Topik pada zona 1 yaitu Self Awareness. Melatih diri untuk mengenal diri sendiri lebih baik, karena akan mempengaruhi cara pengasuhan. 

Tantangan zona 1 pada hari ke 1 yaitu "temperatur" Kebutuhan emosi diri. Tantangan ini diminta untuk memberikan tanda ceklis pada kondisi yang sedang dirasakan. 

Saat ini rasa yang saya rasakan adalah merasa di cintai, merasa dihargai, merasa bernilai, merasa aman dan merasa diabaikan. 

Panduan mengerjakan tugas tantangan

Setalah ini saya akan menceritakan penjelasan mengenai perasaan yang sedang dirasakan sesuai dengan kondisinya. Kapan aku? 

1. Kapan aku merasa dicintai? 

Aku merasa dicintai ketika rutinitas sebelum tidur bersama anak-anak dan suami. Kenapa aku merasa dicintai saat itu? Karena kami melakukan rutinitas persiapan sebelum tidur secara bersama-sama yaitu ke kamar mandi untuk buang air kecil terlebih dahulu, sikat gigi, dan mengganti pakaian yang lebih nyaman. 
Kemudian bersiap untuk tidur, sebelum tidur kami bersama-sama berdoa bersama, mengaji surat-surat pendek, dan saling berpelukan sebelum tidur. Berpelukan sebagai tanda bahwa kami saling mencintai dengan anak-anak dan suami

2. Kapan aku merasa dipahami? 

Aku merasa dipahami ketika diberikan waktu untuk bisa mandi dengan tenang dan nyaman. Suami dapat bergantian untuk menjaga dan mengajak anak bermain, sedangkan aku diberikan waktu untuk melakukan sekedar mandi dengan tenang tanpa harus dicari atau ditangisi oleh anak-anak

3. Kapan aku merasa dihargai? 

Aku merasa dihargai ketika sudah berusaha masak makanan untuk suami dan anak, mereka bisa menikmati makananya dengan nikmat dan lahap. Aku sangat merasa dihargai karena aku sudah melakukan jerih payah untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga. 

4. Kapan aku merasa bernilai? 

Aku merasa bernilai oleh keluarga kecilku ketika mereka mencariku dan membutuhkan bantuanku. 

5. Kapan aku merasa kompeten? 

Aku merasa diriku berkompeten ketika sanggup mengurus dan merawat anak-anak tanpa bantuan orang lain dengan tidak ada keluhan yang aku rasakan. 

6. Kapan aku merasa aman? 

Aku merasa aman ketika suami berada di rumah dan bisa menemani setiap saat. 

7. Kapan aku merasa diperhatikan? 

Aku merasa diperhatikan ketika suamiku menanyakan apakah aku sudah makan dan bagaimana perasaanku hari ini bersama anak-anak. 

Panduan mengerjakan tugas tantangan


Berikutnya diminta untuk menceritakan kondisi yang berbeda, agar bisa semakin mengenali diriku sendiri. 

1. Kapan aku merasa tidak dicintai? 

Aku merasa tidak dicintai ketika suami pulang kerja dalam keadaan lelah bekerja dan suami tidak ikut makan malam bersama ataupun membantu menjaga anak-anak walaupun hanya sebentar. 

2. Kapan aku merasa tidak dipahami? 

Aku merasa tidak dipahami ketika aku sudah merasa lelah beraktivitas bersih-bersih rumah, mencuci, dan menyiapkan makanan namun suami dan anak-anak lebih memilih asik bermain gawai. 

3. Kapan aku merasa tidak dihargai? 

Aku merasa tidak dihargai ketika aku berpendapat atau menginginkan sesuatu tetapi tidak ada yang mengerti dengan maksud hati. Merasa tidak dihargai dengan keputusan yang sudah direncanakan, namun terlalu banyak yang ikut campur dalam urusanku. Sehingga membuat aku tidak berdaya pada keputusanku sendiri. 

4. Kapan aku merasa tidak bernilai? 

Aku merasa tidak bernilai ketika keputusanku tidak didengarkan. 

5. Kapan aku merasa tidak berkompeten? 

Aku merasa tidak berkompeten dalam mengurus dan mengasuh anak-anak, ketika mereka menangis secara bersamaan. Karena aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu, mana yang lebih duluan aku kerjakan. Kebutuhan anak pertama dulu kah atau kebutuhan anak kedua. 

6. Kapan aku merasa tidak aman? 

Aku merasa tidak aman ketika suami sedang bekerja lembur yang mengharuskan pulang malam. Aku merasa khawatir untuk tidur duluan. 

7. Kapan aku merasa diabaikan? 

Aku merasa diabaikan ketika keinginan dan pendapatku tidak ditanggapi. Aku merasa diabaikan ketika semua orang sibuk sendiri dan aku meminta waktu untuk berbicara tidak ada yang menanggapi. 

Penutup

Sekian penjelasan dalam kesadaran diri untuk mengenal diri lebih baik. Dengan kita bisa mengenal diri sendiri, maka akan mempengaruhi bagaimana pengasuhan yang akan dilakukan pada anak-anak. Dengan mengenal diri juga aku bisa mengevaluasi sikap dan perilaku apa saja yang perlu diperbaiki agar lebih baik. 


#tantanganzona1
#bundasayang8
#institutibuprofesional
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023

Related Posts
Amicytia Nadzilah
istri, ibu dari dua anak perempuan dan seorang wanita pembelajar menjadi blogger profesional. Tinggal merantau di pulau sebrang singapura, belajar mandiri dan menulis cerita pengalaman yang dilalui.

Related Posts

Posting Komentar