Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Halo Semua, kali ini saya mau menceritakan aktivitas Seru bersama Anak. Kenapa dikatakan seru? Karena memberikan aktivitas yang membuat anak tidak merasa bosan dan tidak selalu ketergantungan gedget.
Jaman sekarang anak seusia 2 tahun terlih banyak yang sudah lihai menggunakan smartphone, tapi Saya tidak bisa mengelak, karena anak saya pun sudah mengenal YouTube .
Sebagai Ibu, saya berusaha keras untuk selalu menemani setiap kegiatan anak.
Setiap pagi hari saya menyiapkan makanan untuk bekal suami dan menyiapkan keperluan suami kerja. Sebelum suami bekerja biasanya saya minta di antarkan ke pasar terdekat untuk stok bahan makanan besok. Setelah selesai belanja, lanjut bersih-bersih rumah seperti nyapu dan bereskan barang-barang anak.
Aktifitas di pagi hari sudah pasti itu-itu aja bagi seorang ibu di rumah ya. Tapi kalo udah punya anak beda ceritanya, kebetulan zaara berumur 2 tahun lagi masa aktif dan lebih senang aktifitas di luar rumah.
Hari ini kegiatan zaara lebih banyak membantu kegiatan harianku.
Mencuci Sepatu Sendiri
Tadi Pagi dia melihat sepatunya yang kotor banyak pasir, Zaara pun meminta izin terlebih dahulu.
"Mamih boleh cuci? "
Dimaksud zaara dia ingin mencuci sepatunya sendiri, tentunya ku izinkan dia mencoba untuk mencucinya sendiri. Mungkin orang lain melihat aktifitas ini sangat merepotkan, karena anak akan terlihat lebih senang main air, pakaiannya bisa basah bahkan sampai kotor. Namun, hal yang ku perhatikan yaitu muncul rasa tanggung jawab dan kreativitas pada diri Zaara.
Pertama,
Zaara belajar bertanggung jawab untuk membersihkan sepatunya sendiri dengan begitu dia udah terbiasa, bahwa barang-barang milik dirinya sendiri, harus selalu dijaga agar tetap bersih.
Kedua,
Kreativitas si anak pun berkembang, dengan dia belajar cara menggunakan sikat, bagaimana dia belajar cara membilas dari sabun, itu membuat anak berfikir bahwa barang yang kotor bisa bersih karna ada proses mencuci.
Memasak Bersama
Memasak kegiatan yang tidak asing untuk Zaara. Karena saya selalu izin setiap ingin memasak, terkadang dia ingin membantu, terkadang tidak karena asik dengan permainannya.
Kali ini zaara ikut serta saat saya masak. Rencana yang akan saya masak adalah Tumis labu siam dan wortel. Ketika proses mengupas dan memotong labu siam, zaara ikut mencoba caranya. Tentu dengan pengawasan yang ekstra dari saya, khawatir pisau pengupas bisa kena tangan pada bagian yang tajam.
Untuk cara dan posisi mengupas Labu nya sudah benar, boleh di kasih apresiasi, karena Zaara cepat belajar dan meniru. Karena tenaga yang digunakan tidak terlalu kuat, jadi belum berhasil terkupas kulitnya.
saya dapat ambil hikmah dari proses ini yaitu anak itu pandai meniru dan cepat belajar dengan lingkungan sekitarnya. Anakpun belajar menjadi kreatif dan menikmati proses bahwa kalau ingin makan, kita harus berusaha dahulu seperti memasak. Selain itu, kita mengajarkan ke anak untuk membantu orangtua dalam melakukan pekerjaan rumah sebagai latihan softskill kehidupan ketika besar nanti. Insya Allah anak akan tumbuh jadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab.
Penutup
Sebagai orang tua kita wajib mendidik anak dengan cara terbaik. Semua orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Cara yang dilakukan pun bisa banyak, salah satunya dengan mengajarkan dan membiarkan anak ikut serta dalam pekerjaan rumah sekecil apapun itu aktifitasnya. Berikan apresiasi ketika anak berhasil membantu, tidak perlu di larang ataupun di marahi kalau terjadi kesalahan atau malah menjadi berantakan. Karena dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri dan tidak yakin dengan kemampuannya.
Semua ini berdasarkan pengalaman dari aktifitas yang saya lakukan di rumah, semoga bermanfaat!